Senin, 01 Agustus 2016

MATERI 4 MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI, DESKRIPSI DAN NARASI

MATERI 4
MENULIS PARAGRAF
EKSPOSISI, DESKRIPSI DAN NARASI

Kelas X
Semester Ganjil
Standar Kompetensi
4. Mengungkap -kan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif
Kompetensi Dasar
4.1. Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
4.2. Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf  deskriptif
4.3. Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentu ragam paragraf  ekspositif 
Tujuan Pembelajaran:
1.     Secara Kognitif siswa dapat:
·         Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis atau pola pengembangan paragraf narasi, deskripsi dan eksposisi.
·         Membuat rancangan/ kerangka paragraf narasi, deskripsi dan eksposisi.
·         Membuat paragraf narasi, deskripsi dan eksposisi.
2.    Secara Afektif siswa dapat:
·         Mengikuti kegiatas KBM dengan penuh antusias
·         Mengkomunikasikan permasalan yang belum dipahami
·         Memperjelas pendapat atau penjelasan yang disampaikan orang lain
·         Membentuk pendapat untuk menanggapi suatu permasalahan
·         Menunjukan akhlak mulia atau kearifan lockal lainnya yang dapat mengidentifikasi karakter bangsa.
3.    Secara Psikomotorik siswa dapat:
·         Menentukan sendiri tema atau ide pokok yang akan digunakan untuk menyusun paragraf narasi, deskripsi dan eksposisi.
·         Melaksanakan kegiatan membuat paragraf narasi, deskripsi dan eksposisi.
Jenis tagihan
Tugas
Ulangan Harian 3

Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Menurut saya, paragraf merupakan kesatuan gramatikal bahasa yang tersusun oleh beberapa kalimat dengan satu gagasan pokok yang dikembangkan ke dalam beberapa kalimat penjelas dalam satu alinea.
Paragraf disebut juga sebagai alinea. Secara fisik, paragraf mempunyai ciri-ciri dengan tulisan menjorok ke dalam di awal paragraf atau menggunakan spasi ganda antara jarak paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
Sebuah paragraf tersusun atas rangkaian kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Jika tidak terdapat keduanya, maka belum bisa dikatakan sebagai paragraf. Paragraf yang baik setidaknya memuat 4 unsur berikut.
a.    Kesatuan (kohesi): sebuah paragraf dianggap memenuhi kriteria kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut bersama-sama mendukung suatu hal atau tema tertentu.
b.    Kepaduan (koherensi): sebuah paragraf dianggap memenuhi kriteria kepaduan apabila semua kalimat yang membangun paragraf saling terkait antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya yang membentuk paragraf tersebut.
c.    Kelengkapan: sebuah paragraf dianggap lengkap jika paragraph tersebut dibangun oleh beberapa kalimat yang terdiri atas kalimat utama dan kalimat-kalimat uraian atau penjelas.
d.    Kevariasian: sebuah paragraf dinyatakan memenuhi kriteria kevariasian apabila kalimat-kalimat yang membangun paragraph tersebut bervariasi baik dari segi struktur kalimat, bentuk kata, maupun pilihan kata (diksi) yang digunakan.

Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini:
v  Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
v  Yang kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
v  Yang ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
v  Yang keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
v  Yang kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

1.     PARAGRAF EKSPOSISI
Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi atau menjelaskan tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan  eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman
Ciri-ciri eksposisi
1.          Berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan
2.         Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana;
3.         Disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku
4.         Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca

Contoh paragraf eksposisi
Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. Menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.

Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis pengembangan yaitu:
1.     Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.
Contoh paragraf eksposisi definisi:
Ceplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghujan. Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 Cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Daging buah ceplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru, kencing manis, dan beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan karena diangggap sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang lain.

2.    Eksposisi Klasifikasi ialah paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
Contoh paragraf eksposisi klasifikasi:
Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan pada efek personil karya sastra pada kritikusnya.

3.    Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
Contoh paragraf eksposisi proses:
Lemon dan jeruk nipis ternyata memiliki khasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah ini mengandung citric acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya ialah dengan mencampurkan perasan lemon atau jeruk nipis dengan air mawar, kemudian oleskan di wajah secara merata dan biarkan selama 10-15 menit. Setelah itu bilas wajah dengan air hangat. Penerapan yang dilakukan secara rutin dan konsisten selama 15 hari akan memberikan hasil yang maksimal.

4.    Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan."
Contoh paragraf eksposisi ilustrasi (contoh):
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.

5.    Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
Contoh paragraf eksposisi pertentangan:
Orang yang gemar bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

6.    Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar
Contoh paragraf eksposisi berita:
Balikapapn (16/5), para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

7.    Eksposisi Perbandingan (analogi), dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki, peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.

8.    Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf eksposisi analisis:
Beragam teori dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut …


2.     PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan  terperinci sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri apa yang dideskripsikan oleh penulis.
Ciri-ciri paragraf deskripsi
a)        Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
b)       Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
c)        Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
d)       Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya.  Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat dan indah.

Paragraf deskriptif memiliki beberapa pola pengembangan paragraf, yaitu:
1.  Pola Spasial
Pola spasial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Anda dengan runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau tempat dari segala penjuru arah. Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan apakah gelap, terang, ramai, sepi, rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda juga bisa menyebutkan tata letak barang dan benda-benda sekitar sehingga pembaca benar-benar mendapatkan gambaran  ruangan yang anda ceritakan secara utuh.
Contoh :
Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Diluar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran. Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik pak toni ini.

2.  Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas posisi penulis dalam menggambarkan suatu objek. Pola pengembangan seudut pandang sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut pandang objektif.
a.  Pola subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari penulis.
Contoh pola subjektif
Pantai wediombo mungkin hanya salah satu diantara sekian banyak pantai yang masih belum terjamah di kabupaten gunung kidul, yogyakarta. Pantai dengan hamparan pasir putih mahaluas ini seolah menggoda kaki untuk untuk terus memijak dan berjalan-jalan diatasnya. Di kanan kiri pantai dapat kita lihat bukut-bukit kapur hijau ditumbuhi lumut yang berdiri gagah menantang derasnya ombak pantai. Suasana pantai yang sepi juga menambah pesona pantai yang masih perawan ini.

b.  Pola objektif, adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
Contoh pola objektif
Pantai wediombo terletak di kecamatan girisobo, kabupaten gunung kidul, daerah istimewa yogyakarta. Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari pusat kota yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu diperhatikan, pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai ini karena sangat berbahaya.


3.     PARAGRAF NARASI
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.

Secara umum ada 7 ciri-ciri paragraf narasi, yaitu :
1.     Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
2.    Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3.    Adanya sudut pandang penulis (point of view).
4.    Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5.    Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6.    Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7.    Mempunyai alur atau plot.

Contoh:
Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit.

Jenis dan macam paragraf narasi
Paragraf narasi dibedakan atas dua jenis, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. 
a)        Paragraf narasi ekspositoris (nonfiksi) berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat. 
Contoh paragraf narasi ekspositoris:
Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars Jalan" yang dirasa tepat untuk mengantar Akhmad, sang pengantin .

b)       Paragraf narasi sugestif (fiksi) adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa sehingga merangsang daya khayal pembaca, tentang peristiwa tersebut. Jenis paragraf digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian peristiwa (kisah) atau proses.
Contoh paragraf narasi sugestif:

Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. tapi, aneh sebeleum menyentuh tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu, Akan tetapi, semuanya gagal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar