MATERI 4
MENULIS PARAGRAF
EKSPOSISI, DESKRIPSI DAN NARASI
Kelas X
|
Semester Ganjil
|
Standar Kompetensi
4.
Mengungkap -kan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif,
deskriptif, ekspositif
|
Kompetensi Dasar
4.1.
Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk
paragraf naratif
4.2.
Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf
deskriptif
4.3.
Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentu ragam paragraf ekspositif
|
Tujuan Pembelajaran:
1. Secara Kognitif siswa
dapat:
·
Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis atau pola
pengembangan paragraf narasi,
deskripsi dan eksposisi.
·
Membuat rancangan/ kerangka paragraf narasi, deskripsi dan
eksposisi.
·
Membuat paragraf narasi,
deskripsi dan eksposisi.
|
2. Secara Afektif siswa
dapat:
·
Mengikuti kegiatas KBM dengan penuh antusias
·
Mengkomunikasikan permasalan yang belum dipahami
·
Memperjelas pendapat atau penjelasan yang disampaikan orang
lain
·
Membentuk pendapat untuk menanggapi suatu permasalahan
·
Menunjukan akhlak mulia atau kearifan lockal lainnya yang
dapat mengidentifikasi karakter bangsa.
|
3. Secara Psikomotorik
siswa dapat:
·
Menentukan sendiri tema atau ide pokok yang akan digunakan
untuk menyusun paragraf narasi, deskripsi
dan eksposisi.
·
Melaksanakan kegiatan membuat paragraf narasi, deskripsi dan
eksposisi.
|
Jenis tagihan
Tugas
Ulangan Harian 3
|
Menurut Arifin dan S.
Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan
suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Menurut saya, paragraf merupakan kesatuan gramatikal bahasa yang
tersusun oleh beberapa kalimat dengan satu gagasan pokok yang dikembangkan ke
dalam beberapa kalimat penjelas dalam satu alinea.
Paragraf disebut juga
sebagai alinea. Secara fisik, paragraf mempunyai ciri-ciri dengan tulisan menjorok ke dalam di awal paragraf atau menggunakan
spasi ganda antara jarak paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
Sebuah paragraf tersusun
atas rangkaian kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Jika tidak terdapat
keduanya, maka belum bisa dikatakan sebagai paragraf. Paragraf yang baik
setidaknya memuat 4 unsur berikut.
a. Kesatuan
(kohesi):
sebuah paragraf dianggap memenuhi kriteria kesatuan apabila kalimat-kalimat
dalam paragraf tersebut bersama-sama mendukung suatu hal atau tema tertentu.
b. Kepaduan
(koherensi):
sebuah paragraf dianggap memenuhi kriteria kepaduan apabila semua kalimat yang
membangun paragraf saling terkait antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya
yang membentuk paragraf tersebut.
c. Kelengkapan:
sebuah
paragraf dianggap lengkap jika paragraph tersebut dibangun oleh beberapa
kalimat yang terdiri atas kalimat utama dan kalimat-kalimat uraian atau
penjelas.
d. Kevariasian:
sebuah
paragraf dinyatakan memenuhi kriteria kevariasian apabila kalimat-kalimat yang
membangun paragraph tersebut bervariasi baik dari segi struktur kalimat, bentuk
kata, maupun pilihan kata (diksi) yang digunakan.
Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini:
v
Yang
pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu
pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara
logis dalam suatu kesatuan.
v
Yang
kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
v
Yang
ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
v
Yang
keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang
lebih kecil.
v
Yang
kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.
Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk
memberikan informasi atau menjelaskan tentang sesuatu sehingga bisa memperluas
pengetahuan pembaca. Eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian
atau pengalaman
Ciri-ciri
eksposisi
1.
Berupa tulisan yang memberikan pegertian dan
pengetahuan
2.
Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa,
kapan, dan bagaimana;
3.
Disampaikan secara lugas dengan menggunakan
bahasa baku
4.
Bersifat netral, dalam artian tidak memihak,
dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca
Contoh paragraf
eksposisi
Bekam atau hijamah ialah
sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor
(racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. Menurut
pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak
atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis
pengembangan yaitu:
1. Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada
karakteristik topik itu sendiri.
Contoh paragraf eksposisi definisi:
Ceplukan
adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong yang
tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghujan.
Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 Cm, dengan ciri fisiknya ialah
memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan
berwarna kuning. Daging buah ceplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata
juga mengandung beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit seperti
influenza, sakit paru-paru, kencing manis, dan beberapa penyakit lain. Meski
memiliki beberapa khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan
karena diangggap sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan
tumbuhan liar yang lain.
2. Eksposisi Klasifikasi ialah paragraf yang membagi sesuatu dan
mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
Contoh paragraf eksposisi klasifikasi:
Sistem
penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada pendekatan yang
digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian karya sastra dengan
wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan
karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang.
Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan
pada efek personil karya sastra pada kritikusnya.
3. Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada
buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
Contoh paragraf eksposisi proses:
Lemon dan
jeruk nipis ternyata memiliki khasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah
ini mengandung citric acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan
sel-sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya
ialah dengan mencampurkan perasan lemon atau jeruk nipis dengan air mawar,
kemudian oleskan di wajah secara merata dan biarkan selama 10-15 menit. Setelah
itu bilas wajah dengan air hangat. Penerapan yang dilakukan secara rutin dan
konsisten selama 15 hari akan memberikan hasil yang maksimal.
4. Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya
menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.
Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti"
dan "bagaikan."
Contoh paragraf eksposisi ilustrasi (contoh):
Sebenarnya,
kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari
berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka
kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini
menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti
daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang
papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang
permanen.
5. Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan
sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi",
"meskipun begitu", "sebaliknya".
Contoh paragraf eksposisi pertentangan:
Orang yang
gemar bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang yang suka pada alam.
Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke
mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan
sempit di desa-desa.
6. Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai
suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar
Contoh paragraf eksposisi berita:
Balikapapn (16/5),
para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
7. Eksposisi Perbandingan (analogi), dalam hal ini penulis
mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan
hal lain.
Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju
bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah
penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki, peminatnya banyak,
penggemarnya sedikit. Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan
kaki.
8. Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu
gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing subbagian
dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf eksposisi analisis:
Beragam
teori dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada
yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan,
Merilyn memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian
yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut …
2.
PARAGRAF
DESKRIPSI
Paragraf deskripsi
adalah paragraf yang berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa
tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci
sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri apa yang
dideskripsikan oleh penulis.
Ciri-ciri
paragraf deskripsi
a)
Menggambarkan atau melukiskan suatu benda,
tempat, atau suasana tertentu.
b) Penggambaran
dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan).
c)
Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat
atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
d) Menjelaskan
ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah
terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh
penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran
hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar
menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat dan indah.
Paragraf deskriptif memiliki
beberapa pola pengembangan paragraf, yaitu:
1. Pola Spasial
Pola spasial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan
waktu. Anda dengan runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau tempat dari
segala penjuru arah. Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan apakah gelap,
terang, ramai, sepi, rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda juga bisa
menyebutkan tata letak barang dan benda-benda sekitar sehingga pembaca
benar-benar mendapatkan gambaran ruangan yang anda ceritakan secara utuh.
Contoh :
Ruangan berukuran 9m x 8m ini
sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja
kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel
dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding
dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan
tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Diluar ruangan, terdapat sebuah
kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran.
Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik
pak toni ini.
2. Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang
pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas
posisi penulis dalam menggambarkan suatu objek. Pola pengembangan seudut pandang
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut
pandang objektif.
a. Pola
subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran
dengan disertai kesan atau opini dari penulis.
Contoh pola
subjektif
Pantai wediombo mungkin
hanya salah satu diantara sekian banyak pantai yang masih belum terjamah di
kabupaten gunung kidul, yogyakarta. Pantai dengan hamparan pasir putih mahaluas
ini seolah menggoda kaki untuk untuk terus memijak dan berjalan-jalan diatasnya.
Di kanan kiri pantai dapat kita lihat bukut-bukit kapur hijau ditumbuhi lumut
yang berdiri gagah menantang derasnya ombak pantai. Suasana pantai yang sepi
juga menambah pesona pantai yang masih perawan ini.
b. Pola
objektif, adalah pola pengembangan paragraf
deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai
opini penulis.
Contoh pola objektif
Pantai wediombo terletak
di kecamatan girisobo, kabupaten gunung kidul, daerah istimewa yogyakarta.
Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari pusat kota yogyakarta.
Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan
bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu diperhatikan,
pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang
di pantai ini karena sangat berbahaya.
Paragraf
narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh,
setting, dan konflik.paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
Secara umum ada 7 ciri-ciri
paragraf narasi, yaitu :
1.
Adanya unsur perbuatan atau
tindakan.
2.
Adanya unsur rangkaian waktu
dan informatif.
3.
Adanya sudut pandang penulis
(point of view).
4.
Menggunakan urutan waktu dan
tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5.
Terdapat unsur tokoh yang
digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6.
Terdapat latar tempat,
waktu, dan suasana.
7.
Mempunyai alur atau plot.
Contoh:
Warsinah menegakkan
kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan
datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu
lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit.
Jenis dan macam paragraf
narasi
Paragraf narasi dibedakan
atas dua jenis, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
a)
Paragraf
narasi ekspositoris (nonfiksi) berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara
informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.
Contoh
paragraf narasi ekspositoris:
Siang itu,
sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah
kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis
melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke
tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis
yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars
Jalan" yang dirasa tepat untuk mengantar Akhmad, sang pengantin .
b) Paragraf narasi
sugestif (fiksi) adalah
paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa sehingga
merangsang daya khayal pembaca, tentang peristiwa tersebut. Jenis
paragraf digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian peristiwa
(kisah) atau proses.
Contoh
paragraf narasi sugestif:
Patih
Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke
tubuh Tunjungsekar. tapi, aneh sebeleum menyentuh tubuh Tunjungsekar, pedang
itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi
ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu, Akan
tetapi, semuanya gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar