MATERI 3
MEMBACA CEPAT TEKS NON SASTRA
Kelas X
|
Semester Ganjil
|
Standar Kompetensi
3. Memahami berbagai teks
bacaan nonsastra dengan berbagai
teknik membaca
|
Kompetensi Dasar
3.1 Menemukan ide pokok berbagai
teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit)
|
Tujuan Pembelajaran:
1. Secara Kognitif siswa
dapat:
·
Memahami pengertian dan ciri-ciri kalimat utama (ide pokok)
dan kalimat penjelas (ide penjelas)
·
Memahami teknik membaca cepat
|
2. Secara Afektif siswa
dapat:
·
Mengikuti kegiatas KBM dengan penuh antusias
·
Mengkomunikasikan permasalan yang belum dipahami
·
Memperjelas pendapat atau penjelasan yang disampaikan orang
lain
·
Membentuk pendapat untuk menanggapi suatu permasalahan
·
Menunjukan akhlak mulia atau kearifan lockal lainnya yang
dapat mengidentifikasi karakter bangsa.
|
3. Secara Psikomotorik
siswa dapat:
·
Melaksanakan kegiatan membaca cepat untuk menemukan ide
pokok dalam berbagai teks
·
Menemukan ide pokok dari berbagai teks dengan teknik membaca
cepat
·
Menunjukkan bukti kebenaran dari ide pokok yang ditemukan.
|
Jenis tagihan
Ulangan Harian 2
|
Teks nonsastra adalah teks
yang bukan imajinatif, bukan karya sastra, bukan karya khayal.Misalnya artikel,
berita.
Perbedaan teks sastra dan nonsastra
Karangan fiksi (Sastra)
|
Karangan nonfiksi (Non
Sastra)
|
·
Bersifat khayal atau imajinatif.
·
Menggunakan bahasa sastra.
·
Menggunakan pilihan kata, kalimat dan gaya bahasa.
·
Bermakna konotatif.
·
Penggunaan aturan kebahasaan tidak
ketat.
·
Bersifat optinis.
·
Menyentuh rasa.
·
Menimbulkan kesan kuat dan indah dalam batin pembaca.
|
·
Bersifat nyata atau objektif
·
Menggunakan bahasa ilmiah.
·
Tidak ada pilihan kata, kalimat dan gaya bahasa.
·
Bermakna denotatif.
·
Penggunaan aturan kebahasaan ketat.
·
Bersifat faktatis.
·
Menyentuh pikiran.
·
Menimbulkan kesan logis dalam batin pembaca.
|
Membaca merupakan proses
yang dilakukan untuk memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan oleh
penulis, mencakup isi dan makna bacaan (Tarigan; 1989). (Soedarso, 2000). Membaca
cepat merupakan semacam latihan untuk mengelola secara cepat proses
penerimaan informasi. Membaca cepat ini yang diutamakan adalah kecepatan dan
daya serap terhadap isi bacaan.
Kecepatan membaca melatih
kemampuan seseorang dalam menggerakkan mata secara cepat dan tepat pada saat
membaca sehingga diperoleh rata-rata kecepatan baca berupa jumlah kata per
menit. Sementara itu, kemampuan membaca berkaitan dengan kemampuan kognitif
(ingatan, pikiran, dan penalaran) seseorang dalam kegiatan membaca. Kemampuan
kognitif yang dimaksud adalah kemampuan dalam menemukan dan memahami informasi
yang tertuang dalam bacaan secara tepat dan kritis. Seseorang dapat dikatakan
mempunyai kemampuan membaca yang baik jika ia mampu memahami isi bacaan
tersebut minimal 70 persen.
Hambatan yang mempengaruhi
kecepatan membaca ada enam hal, yaitu:
1. Vokalisasi (dengan
bersuara).
2. Menggerakkan bibir (bibir
berkomat-kamit).
3. Menunjuk kata demi kata
dengan jari.
4. Menggerakkan kepala dari
kiri ke kanan (mengikuti tulisan yang dibca).
5. Regresi (membaca ulang
yang sudah dibaca).
6. Subvokalisasi (Melafalkan
dalam batin/ pikiran)..
Ukuran kecepatan membaca
adalah kata per menit (KPM), yaitu ada beberapa kata yang dapat dibaca setiap
menitnya rumusnya adalah:
Kecepatan
Membaca
= (Jumlah Kata : Jumlah detik) X 60 = ……………kata per menit.
|
Ukuran kecepatan membaca
adalah kata per menit (KPM). Berikut adalah standar ukuran kecepatan membaca
berdasarkan tingkatan sekolah:
a. Siswa SD minimal kecepatan
200 KPM.
b. Siswa SMA minimal
kecepatan 250 KPM.
c. Mahasiswa minimal
Kecepatan 325 KPM.
1. Teknik membaca cepat
a) Teknik pindai (scanning)
adalah membaca cepat untuk menentukan atau memperoleh suatu informasi
tanpa membaca secara lengkap bagian-bagian yang tidak perlu. Dalam kegiatan
sehari-hari scanning biasanya digunakan untuk mencari nomor telepon, kata
padakamus, entripadaindeks, angka-angka statistik, acara siaran TV, dan daftar
perjalanan.
b) Teknik layap (skimming)
adalah membaca cepat untuk mengambil intisari dari suatu bacaan, berupa
ide pokok atau detail penting.
2. Model membaca cepat
a. Model garis per garis (line
by line)
Membaca model ini
kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca secaraberurutan dari baris pertama
hingga baris terakhir secara berurutan.Model ini biasa digunakan untuk bacaan
yang bersifat padat, materi bacaan yang relatif baru (masinh asing, atau banyak
menggunakan kata-kata atau istilah asing.
b. Model spiral
Model ini, ketika kita
membaca tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara zig-zag seperti
spiral. Dengan model ini kita dapat menyimpulkan sendiri dari kata-kata kunci
yang kita baca.
c. Model melingkar (mencari
kata kunci)
Membaca model ini
pembaca tidak membaca semua kata / kalimat dalam bacaan dalam bacaan
tetapi dicari kata kunci. Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk memahami
isi bacaan dan dihubungkan melalui logika dan pemikiran pembaca. Model ini
biasaya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan (koran, majalah,
dll)
3. Tujuan membaca cepat
Membaca cepat bertujuan
untuk memahami intisari bacaan dan bagian-bagiannya yang kecil-kecil pada
sebuah teks. Melalui membaca cepat ini terdapat beberapa keuntungan yaitu
ketika seseorang sedang dalam keadaan terdesak waktu dan membutuhkan informasi
segera, memberi kesempatan untuk membaca lebih luwes, serta pembaca akan
memperoleh pengetahuan yang luas mengenai apa yang dibacanya. Tingkat kemampuan
membaca yang dikenal dengan istilah “reading rate” ini memiliki
peranan yang sangat signifikan di dalam memacu kelancaran proses pembelajaran
seorang siswa atau mahasiswa di sekolahnya.
4. Ketentuan membaca cepat.
Membaca cepat tidak hanya terkait dengan teknik mengenali kumpulan kata
ataupun menghilangkan kebiasaan buruk yang menghambat. Salah satu aspek yang
dilupakan adalah sikap atau postur tubuh ketika membaca. Berikut ini adalah
beberapa sikap membaca yang terbaik saat membaca.
a) Rileks: tubuh rileks
membantu penyerapan informasi yang lebih baik. Di samping itu, posisi yang
rileks sekaligus meningkatkan konsentrasi dan kecepatan. Carilah tempat duduk
yang nyaman, punggung tegak, dan leher dalam kondisi rileks. Hindari kursi yang
terlalu santai dan miring ke belakang karena cenderung merangsang tubuh menjadi
malas dan mengirim sinyal untuk membaca dengan santai.
b) Jarak antara mata dan tulisan: lakukan hal yang sering diajarkan oleh para guru dan orang tua kita, jaga
jarak yang baik antara mata dan tulisan. Jangan terlalu dekat dan jangan
terlalu jauh. Jarak yang terlalu dekat akan mempengaruhi bidang pandang dan
membuat mata bekerja lebih keras. Jarak yang terlalu jauh membuat tulisan
kurang jelas dan kabur. Jarak ideal untuk membaca adalah 30 cm.
c) Hindari gerakan tubuh yang tidak perlu: terkadang ada orang yang melakukan kegiatan menepuk-nepukkan pulpen di pipi
saat membaca. Gerakan tubuh tersebut merupakan respons alami tubuh ketika
sedang berpikir, menganalisis, gelisah, atau tidak yakin akan sesuatu. Di sisi
lain, gerakan tersebut juga mengambil energi yang sebenarnya bisa difokuskan
untuk kegiatan membaca itu sendiri.
d) Perhatikan gerakan mata: ketika membaca sebaiknya yang bergerak adalah mata bukan kepala.
e) Tidak boleh bersuara: ketika
melakukan kegiatan membaca cepat hendaknya tidak boleh bersuara karena hal
tersebut akan mengganggu konsentrasi si pembaca.
f) Teknik baca lompat: teknik
baca lompat maksudnya adalah ketika membaca sebuah teks yang dibaca adalah
kata-kata pentingnya saja. Kata-kata yang sering dijumpai seperti misalnya kata
penghubung dan hendaknya tidak dibaca. Hal tersebut bertujuan untuk menghemat
waktu ketika membaca.
Berikut latihan yang dapat Anda lakukan. Coba
lihat tulisan pada kolom pertama (paling kiri) kemudian temukan kata yang sama
pada 4 kolom berikutnya. Lakukan proses ini dengan cepat dan sekali lirik.
Semakin cepat dan akurat Anda mengenalinya berarti semakin cepat pula kemampuan
asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut.
1. Latihan mengenali kata
Lakukan latihan tersebut dengan cepat. Rasakan
mata Anda berpindah cepat dari kolom acuan ke kolom yang harus ditemukan.
2. Latihan mengenali kelompok kata
Latihan kedua adalah mengenali kelompok kata
(frasa). Anda telah mengenal kata-kata ini sebelumnya. Sama seperti latihan
sebelumnya lakukan dengan cepat untuk menemukan frasa yang sama pada kolom
pertama di ketiga kolom lainnya.
Latihlah kedua hal di atas sampai Anda dapat
mengenali dengan cepat sebuah kata dan kelompok kata (frasa). Dengan demikian,
ketika proses membaca cepat dilakukan, pengenalan kata tidak tertinggal. Ibarat
seorang pembalap, meskipun berkendara dengan kecepatan tinggi, Anda tetap awas
atas apa-apa yang ada di depan, kiri dan kanan.
3. Latihan Mempercepat Gerakan Mata
Setelah Anda melatih kecepatan mengenali kata
dengan akurat, sekarang kita akan mulai berlatih mempercepat gerakan mata.
Dalam proses membaca seseorang melakukannya dengan menangkap kata per kata atau
bahkan suku kata per suku kata.
Perhatikan
contoh berikut. Inilah yang biasanya dilakukan banyak orang ketika membaca.
Tidak hanya itu kadangkala proses membaca bisa
menjadi jauh lebih lambat jika ada proses mengeja per suku kata. Ini yang
biasanya dilakukan ketika seorang anak mulai belajar membaca.
Dalam membaca cepat kita akan melatih menangkap
dua, tiga, empat atau bahkan lima kata sekaligus sehingga mempercepat proses
pembacaan.
Ini adalah latihan yang lakukan ketika melatih
kemampuan membaca cepat sekitar tahun 1997 dulu. Caranya adalah dengan membuat
garis lurus vertikal di buku atau bahan bacaan. Dengan demikian, keseluruhan
teks akan terbagi menjadi beberapa bagian. Cara ini baik dipakai untuk melatih
membiasakan mata melihat sekelompok kata sekaligus.
Perhatikan contoh tulisan berikut yang diberi
garis putus-putus sehingga membaginya menjadi empat kelompok.
Sumber:
Republika, Rabu, 28 April 2004
Cara membacanya adalah paksakan mata Anda
mengikuti kelompok yang dibuat oleh garis tadi. Dengan demikian, ketika pada
baris pertama, Anda akan membaca kata “fenomena pria” sekaligus pada kolom
pertama, kata “metroseksual yang kini” pada kolom kedua, kata “melanda seluruh
dunia” pada kolom ketiga, dan kata “termasuk di kota-kota” pada kolom keempat.
Lakukan hal yang sama pada baris-baris berikutnya.
Dengan cara ini, Anda akan memaksa mata melihat
kelompok kata sesuai lebar garis yang Anda tentukan. Lakukan pergerakan
tersebut dengan berirama sampai Anda terbiasa dengan pola 4 kali melihat dalam
satu baris. Selanjutnya jika Anda sudah merasa mantap, jangkauan bisa
diperlebar dengan melihat 3 kali dalam satu baris. Lakukan terus menerus sampai
Anda dapat membaca dengan pola seperti itu tanpa perlu dibantu garis.
Sampai nantinya Anda bisa melakukannya dalam 2
kali lihat per baris atau bahkan beberapa orang bisa membacanya cukup 1 kali
lihat perbaris. Cukup menantang bukan?
Sangat bermanfaat sekali, silahkan juga kunjungi :
BalasHapus1. Cara membaca cepat teks non sastra
2. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, Contoh Soal lengkap dengan jawaban (www.materipelajar.com)