Senin, 01 Agustus 2016

MATERI 3 MEMBACA EKSTENSIF

MATERI 3
MEMBACA EKSTENSIF

Kelas X
Semester Ganjil
Standar Kompetensi
3. Memahami berbagai teks bacaan  nonsastra dengan berbagai teknik membaca
Kompetensi Dasar
3.2. Mengidentifikasi ide pokok teks nonsastra  dari berbagai  sumber melalui teknik membaca ekstensif 
Tujuan Pembelajaran:
1.     Secara Kognitif siswa dapat:
·         Memahami teknik membaca ekstensif
·         Mengaplikasikan teknik membaca ekstensif untik mengidentifikasi ide pokok teks
2.    Secara Afektif siswa dapat:
·         Mengikuti kegiatas KBM dengan penuh antusias
·         Mengkomunikasikan permasalan yang belum dipahami
·         Memperjelas pendapat atau penjelasan yang disampaikan orang lain
·         Membentuk pendapat untuk menanggapi suatu permasalahan
·         Menunjukan akhlak mulia atau kearifan lockal lainnya yang dapat mengidentifikasi karakter bangsa.
3.    Secara Psikomotorik siswa dapat:
·         Melaksanakan kegiatan berlatih membaca cepat untuk menemukan pokok-pokok informasi dalam berbagai teks
·         Menemukan pokok-pokok informasi dari berbagai teks dengan teknik membaca cepat
·         Menunjukkan bukti kebenaran dari pokok-pokok informasi yang ditemukan.
Jenis tagihan
Ulangan Harian 2


Membaca merupakan kegiatan menganalisa  sesuatu agar dapat mendapatkan makna atau petunjuk yang tertera dalam sebuah teks atau wacana. Kegiatan membaca dapat dilakukan dengan metode membaca keras, artinya membaca dengan mengeluarkan bunyi. Namun, dapat pula dilakukan dengan membaca dalam hati artinya tidak membunyikan suara. Teknik membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu membaca intensif yakni membaca secara perlahan kata per kata poin per poin, dan membaca ekstensif yakni membaca secara secara sekilas atau sepintas.

1.  Pengertian Membaca ekstensif
Membaca ekstensif merupakan teknik kegiatan membaca dalam hati dimana pembaca dituntut untuk dapat membaca suatu wacana panjang dalam waktu terbatas. Membaca ekstensif disebut juga membaca sekilas atau membaca dangkal. Pada kondisi tertentu (misalnya ujian), kita dituntut untuk dapat mengerti isi paragraf serta menemukan ide pokok dari paragraf tersebut. Dalam waktu yang amat terbatas, tentu membaca per kata bukanlah pilihan yang tepat, oleh karena itu kita dapat membaca secara luas, melihat dari poin ke poin objek bacaannya. 

2.  Tujuan Membaca ekstensif
Dalam kondisi yang mendesak dimana kita dituntut untuk mengetahui suatu isi wacana, maka kita dapat menggunakan teknik membaca ekstensif. Membaca dengan teknik ini selain untuk mengetahui gambara suatu wacana, juga memiliki tujuan lain, antara lain:
a)    Dengan waktu yang terbatas, dapat mengetahui gambaran (isi) suatu wacana secara keseluruhan (umum).
b)   Mengetahui isi suatu buku secara umum dalam waktu yang singkat.
c)    Mengetahui kesan orang lain terhadap suatu karya (wacana).
d)   Mendapatkan bahan (referensi) yang diinginkan.

3.  Tipe Teknik Membaca Ekstensif
Teknik membaca ekstensif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe oleh Broughton, yaitu:
a.  Membaca sekilas
Tipe ini disebut juga dengan skimming atau scaning yakni teknik membaca cepat untuk mengetahui informasi yang ada di dalam teks dengan mencari melalui poin -  poin yang ada di dalam teks. Menurut Soedarsono, skimming memiliki fungsi untuk mengetahui informasi teks berupa
(a)    isi / tema wacana;
(b)   opini / pendapat orang; dan
(c)    informasi penting lainnya, yang didapatkan dengan hanya membaca secara sekilas. 

b.  Membaca survey
Tipe ini merupakan jenis membaca ekstensif yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal umum mengenai suatu teks. Misal hanya membaca dari judul, daftar isi, nama pengarang, ruang lingkup bacaan, testimoni, dan lain-lain. Biasanya kita melakukan membaca survey dalam pencarian bahan referensi untuk menunjang karya yang kita susun. 

c.   Membaca dangkal
Membaca dangkal atau disebut juga dengan superficial reading adalah jenis membaca ekstensif yang hanya bertujuan untuk mengetahui informasi secara dangkal (bersifat umum) dari teks atau wacana yang hendak dibaca. Dalam membaca ekstensif, pembaca hanya dapat mengetahui hal-hal yang bersifat umum. 

4.  Teknik Membaca Ekstensif
Untuk mengetahui informasi dalam wacana dalam waktu yang sangat terbatas, teknik yang dapat dilakukan dalam membaca ekstensif yaitu:
a)    Teknik baca pilih atau selecting yakni membaca dengan bagian-bagian yang dianggap mengandung informasi yang dibutuhkan. Contoh, melihat tabel (jika ada), bagian latar belakang, kesimpulan, ringkasan, dan lain-lain.
b)   Teknik baca lompat atau skipping. Yaitu teknik membaca dengan melakukan lompatan – lompatan dari satu paragraf ke paragraf lain atau dari bab ke bab lain untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. 
c)    Teknik baca layap yaitu teknik membaca sekilas.
d)   Teknik baca tatap, hampir serupa dengan teknik membaca sekilas, hanya saja dalam teknik baca tatap, pandangan lebih teliti dalam menentukan poin-poin yang perlu dibaca untuk mendapatkan informasi. Contoh menemukan arti kata dalam sebuah kamus, atau mencatat nomor telepon televisi.

Untuk memudahkan membaca ekstensif agar mendapatkan informasi dalam waktu yang terbatas, maka kita dapat mengubah informasi yang kita inginkan menjadi bentuk pertanyaan. Maka dengan demikian, kita dapat menggunakan rumus 5w + 1 H. Yaitu:
a.    What = apa? Untuk mengetahui apa yang menjadi topik, atau apa yang menjadi permasalahan dalam sebuah wacana atau isu.
b.    When = Kapan? Untuk mengatahui perihal waktu dari wacana yang ingin diketahui.
c.    Where = Dimana? Untuk mengetahui perihal tempat.
d.    Why = Mengapa? Untuk mengetahui perihal alasan dari sebuah tindakan.
e.    Who = Siapa? Untuk mengetahui subjek atau pelaku.
f.    How = Bagaimana? Untuk mengetahui perihal cara, prosedur, atau metode yang ingin diketahui. 

Membaca ekstensif merupakan salah satu cara membaca dengan tujuan agar dapat menjangkau bahan bacaan secara luas. Dengan demikian, akan diperoleh sebuah pemahaman yang cukup memadai mengenai sebuah topik atau permasalahan tertentu. Supaya mampu menerapkan teknik membaca ekstensif secara baik dan benar memang diperlukan sebuah proses latihan yang konsisten (tetap). Selain itu, diperlukan pula kemauan kuat untuk dapat menjangkau bahan-bahan bacaan, baik yang berupa artikel maupun buku.
Setelah membaca keseluruhan bahan yang tersedia, kalian dapat mencatat beberapa gagasan penting yang disampaikan, baik melalui artikel maupun buku. Kalian juga diharapkan mampu menyeleksi gagasan-gagasan yang diperlukan atau persamaan tema dengan permasalahan yang sedang dibicarakan.
Sebagai latihan, cermatilah artikel di bawah ini!



Setelah membaca teks yang bersumber dari artikel dan buku di atas, kalian dapat mencatat gagasan penting yang ada. Gagasan penting yang dapat kalian catat berdasarkan bacaan“Nyamuk: Pemakan Darah” adalah sebagai berikut.
Pada bacaan tersebut, memang secara khusus berbicara tentang nyamuk dengan tahap-tahap perkembangan dalam hidupnya: nyamuk-telur-larva-jentik-kepompong nyamuk.
Ada beberapa hal yang penting dalam bacaan tersebut, di antaranya berikut.
a. Secara umum, nyamuk merupakan pemakan nectar, yakni cairan manis yang disekresikan oleh bunga tanaman (sari madu bunga).
b. Hanya nyamuk betina yang mengisap darah.
c. Protein darah ini digunakan sebagai bahan makanan telur-telur nyamuk.
d. Sekali bertelur, nyamuk dapat mengeluarkan 300 buah telur yang berupa koloni.
e. Perubahan warna telur nyamuk berfungsi sebagai kamuflase agar tidak mudah terlihat oleh pemangsa.
f. Pada fase jentik, makanan mereka berupa bakteri dan mikroorganisme lainnya. Mereka makan dengan cara membuat pusaran air kecil dalam air.
g. Fase sobeknya kepompong merupakan masa kritis nyamuk, sebab tiupan angin yang sangat lembut sekalipun dapat berakibat kematian bagi nyamuk.


Pengambilan gagasan atau pengetahuan yang terdapat pada bacaan disesuaikan dengan keperluan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pengambilan gagasan ataupun pengetahuan dari artikel yang kalian baca diperlukan pemilahan atau penyeleksian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar