MATERI 2
LEMBAR KERJA SISWA
MENCERITAKAN BERBAGAI PENGALAMAN
DENGAN PILIHAN KATA DAN EKSPRESI YANG TEPAT
Kelas X
|
Semester Ganjil
|
Standar Kompetensi
2. Mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan
bercerita
|
Kompetensi Dasar
2.3
Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
|
Petunjuk
lembar kerja siswa menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan
ekspresi yang tepat:
1. Perhatikan Contoh Cerita Pengalaman Berikut!
Hening Cipta … Sudah
Menjadi pembina upacara itu memang
mengenakkan. Dihormati banyak peserta, diberi hak memberi wejangan, dan bisa
marah. Karena itu, saya kerap mengirikan posisi itu. Namun sepanjang hidup,
posisi itu tak juga saya dapatkan. Sampai Agustus lalu, ketika atasan saya
sakit, saya pun menjadi pembina upacara, posisi yang sangat saya inginkan itu.
Tapi, tahukah Anda? Bukan bahagia yang
saya dapat, melainkan rasa malu.
Sebenarnya, semuanya berjalan lancar.
Dari awal, saya santai dan tenang. Dengan suara yang saya berat-beratkan untuk
menambah wibawa dan muka yang saya tekuk serius, saya berkata, ”Untuk mengenang
jasa para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan yang sedang kita
nikmati kini, marilah kita mengheningkan cipta sejenak dan mendoakan mereka.
Hening cipta …, mulai!
Suasana langsung hening. Lagu himne pun
berkumandang, pelan, syahdu, menyentuh. Saya pun terbawa suasana, hanyut.
Sampai lagu akan berakhir, saya masih menikmati momen itu. Dan lagu pun akan
berakhir. Tapi, duhh… Masya Allah, saya tidak tahu bagaimana mengakhiri hening
cipta itu. Sibuk memori saya mencari-cari, tetapi tak juga menemukan kalimat
yang pas Apakah hening cipta tamat, usai, selesai, atau apa? Duhh… Gusti.
Saya menangkap keresahan peserta
upacara. Saya pun gugup. Keringat mulai menetes. Tengkuk dan ketiak saya pun
basah. Gerah sekali. Tanpa sadar, saya menengadahkan kepala. Tapi, ternyata
banyak peserta upacara yang sudah menengadahkan kepala dan menatap saya.
Refleks, saya menunduk. Dengan suara gemetar, saya katakana, ”Hening cipta…
sudah!”
Dan, inilah yang tak saya bayangkan.
Suasana khusyuk, khidmat, tenang, dan penuh rasa terima kasih pada pahlawan
langsung cair.
Gerrr…. Semua peserta tertawa. Saya
sendiri berpura-pura tidak tahu kesalahan saya.
Sesi upacara selanjutnya berjalan
lancar, tetapi saya yang sudah kehilangan kepercayaan diri hanya memberi
wejangan singkat tentang disiplin. Begitu upacara selesai, saya bertanya kepada
pemimpin upacara. ”Apa sih kalimat untuk mengakhiri hening cipta tadi?” Spontan
dia tertawa. Jangan sudah, Pak. Tapi, hening cipta… selesai. Ha-ha….”
Saya hanya mengusap peluh yang masih
menetes di kening saya. Huh, ternyata tak nikmat menjadi Pembina upacara, ya?
2. Setelah mencermati contoh
di atas, maka buatlah sebuah cerita pengaman yang menurut anda paling menarik.
3. Susunlah teks cerita
pengalaman tersebut dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.
4. Sampaikanlah teks cerita
pengalaman anda di depan kelas atau guru secara lisan untuk mendapatkan
penilaian.
5. Selamat mencoba menyusun cerita
pengalaman Anda sendiri!