Kisah inspiratif diangkat dari kejadian nyata Bukan sebuah kebetulan semua pasti sudah ada yang mengaturnya. Sekitar siang hari yg cukup terik tumben-tumbennya saya beranjak dari rumah untuk pergi membeli pulsa dikonter depan jalan. Sementara masih menunggu pulsa masuk, mata ini tertarik pada sesosok seorang bapak paruh baya yang sedang melihat-lihat hape seken yg dijajakan pada etalase konter itu. Beberapa kali ia bertanya ke penjaga konter perihal harga beberapa hape yang ditunjuknya, namun beberapa kali pula dahinya mengernyit. Karena rasa penasaran saya pun bertanya, "mau beli hape pak?" Ia hanya mengangguk, lalu tangannya kembali menunjuk satu hape lagi. Lagi-lagi nampak raut kekecewaan diwajah beliau, mungkin karena harganya terlalu mahal baginya. Lalu saya beranikan diri kembali bertanya "Hape nya buat bapak pakai sendiri?". Tanpa sepatah kata bapak itu hanya menggelengkan kepala selang beberapa detik kemudian hendak berlalu pergi dengan langkahnya gontai. Semakin saya kepo lalu saya dekati bapak itu dan menanyakan. "Maaf pak kalau boleh tau buat siapa pak hape yg mau Bapak beli?" Akhirnya setelah beberapa pertanyaan yg saya ajukan bapak itu yg tadinya hanya diam saja menjawab pertanyaan saya, "Saya sudah lama ingin memenuhi janji. Waktu ulang tahun anak saya yang SMA tahun lalu, saya janji akan belikan hape kalau ia berprestasi, nilai raportnya bagus...." Baca Selengkapnya....
Ayo dapatkan buku2 baru berdiskon hanya di :
BalasHapushttp://honbookstore.com
Kisah inspiratif diangkat dari kejadian nyata
BalasHapusBukan sebuah kebetulan semua pasti sudah ada yang mengaturnya. Sekitar siang hari yg cukup terik tumben-tumbennya saya beranjak dari rumah untuk pergi membeli pulsa dikonter depan jalan. Sementara masih menunggu pulsa masuk, mata ini tertarik pada sesosok seorang bapak paruh baya yang sedang melihat-lihat hape seken yg dijajakan pada etalase konter itu. Beberapa kali ia bertanya ke penjaga konter perihal harga beberapa hape yang ditunjuknya, namun beberapa kali pula dahinya mengernyit.
Karena rasa penasaran saya pun bertanya, "mau beli hape pak?"
Ia hanya mengangguk, lalu tangannya kembali menunjuk satu hape lagi. Lagi-lagi nampak raut kekecewaan diwajah beliau, mungkin karena harganya terlalu mahal baginya.
Lalu saya beranikan diri kembali bertanya "Hape nya buat bapak pakai sendiri?".
Tanpa sepatah kata bapak itu hanya menggelengkan kepala selang beberapa detik kemudian hendak berlalu pergi dengan langkahnya gontai.
Semakin saya kepo lalu saya dekati bapak itu dan menanyakan. "Maaf pak kalau boleh tau buat siapa pak hape yg mau Bapak beli?"
Akhirnya setelah beberapa pertanyaan yg saya ajukan bapak itu yg tadinya hanya diam saja menjawab pertanyaan saya,
"Saya sudah lama ingin memenuhi janji. Waktu ulang tahun anak saya yang SMA tahun lalu, saya janji akan belikan hape kalau ia berprestasi, nilai raportnya bagus...."
Baca Selengkapnya....
Perjalanan mencari jatidiri ke Surabaya
Janji seorang preman pada ibunya
Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk sukses
Dibalik kesuksesan pemuda ojek online
Seorang pemuda yg mencari harga dirinya
Perjuangan hidup seorang tunawisma diibukota
Buruh cuci berjuang memberikan anaknya hadiah
masih banyak yg lainnya kunjungi disini