Senin, 01 Agustus 2016

MATERI 2 MEMPERKENALKAN DIRI DAN ORANG LAIN DALAM FORUM RESMI

MATERI 2
MEMPERKENALKAN DIRI DAN ORANG LAIN
DALAM FORUM RESMI

Kelas X
Semester Ganjil
Standar Kompetensi
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita
Kompetensi Dasar
2.1. Memperkenalkan diri dan orang lain di da­lam forum resmi dengan intonasi yang tepat
Tujuan Pembelajaran:
1.     Secara Kognitif siswa dapat:
·      Memahami unsur-unsur dalam memperkenalkan diri dan orang lain.
·      Menggunakan kaliamat efektif dalam memperkenalkan diri dalam forum resmi
2.    Secara Afektif siswa dapat:
·      Mengikuti kegiatas KBM dengan penuh antusias
·      Mengkomunikasikan permasalan yang belum dipahami
·      Memperjelas pendapat atau penjelasan yang disampaikan orang lain atau guru
·      Membentuk pendapat untuk menanggapi suatu permasalahan
·      Menunjukkan sikap sopan dan santun saat memperkenalkan diri dalam forum resmi
3.    Secara Psikomotorik siswa dapat:
·      Mendesain sendiri kerangka perkenalan diri dan orang lain dalam forum resmi.
·      Melakukan kegiatan memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi yang dipraktekkan langsung di depan kelas
Jenis tagihan
PraktIk


Memperkenalkan diri dapat diartikan  memberikan informasi atas identitas diri atau kualifikasi seseorang (E. Kusnadi H., 2009: 8). Forum-forum resmi yang memiliki sesi perkenalan diri adalah diskusi. Dalam diskusi, seorang moderator memulai perannya dengan memperkenalkan diri. Demikian juga dengan para pembicara atau pemakalahnya serta peserta diharapkan  memperkenalkan diri sebelum mereka melakukan tugas dan kewajibannya. Dengan adanya perkenalan tersebut diharapkan pembicaraan akan terjalin lebih komunikatif.

1.   Unsur-unsur dalam Memperkenalkan diri
Perhatikan contoh-contoh kalimat perkenalan di bawah ini!
a.     Perkenalkan, nama saya Mery. Saya peserta didik kelas X SMAN 3 Solo. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler teater dan pramuka. Saya pun aktif di OSIS sebagai humas. Dalam diskusi kali ini saya berperan sebagai moderator.
b.    Selanjutnya, saya perkenalkan pembicara utama yang telah hadir di antara kita. Bapak yang duduk di samping saya ini adalah Drs, Zanuar Aryanto, M.Pd. Bapak Zanuar dilahirkan di Solo, empat puluh lima tahun yang lalu. Bapak Zanuar menamatkan S-2nya di Universitas Negeri Semarang. Jabatan Beliau saat ini adalah wakil kepala sekolah bidang kepeserta didikan. Bapak berhobi tenis ini akan memaparkan makalahnya yang berjudul “Peserta didik sehat, Prestasi Meningkat”
c.     Saudara-saudara yang kami hormati, Dalam seminar ini, kami menghadirkan Bapak B. Mahendra, seorang pengajar tanaman obat lembaga Pengembangan Tanaman Obat di International Herbal Center IHC). Beliau pengajar tetap di lembaga tersebut sejak tahun 2004. Beliau dilahirkan 22 Februari 1975 di Ambon. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura tahun 1998 dalam bidang keahlian Ilmu Tanah. Buku-buku hasil karyanya antara lain Mahkota Dewa, Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat, Menanggulangi SARS dengan Tanaman Obat, dan Manfaat Bumbu Dapur sebagai Obat.

Contoh kalimat perkenalan di atas biasa digunakan dalam  forum resmi. Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bahwa unsur-unsur dalam perkenalan antara lain nama, tanggal kelahiran, pendidikan, pengalaman, prestasi, hasil karya, dan kegiatan yang dilakukan. Kalian juga dapat menambahkan hal lain seperti alamat, usia, dan lain-lain. Yang terpenting adalah tidak berlama-lama dalam perkenalan karena kegiatan yang lebih inti bukan pada perkenalannya.

2.   Tata cara Perkenalan Diri dalam Forum Resmi
Memperkenalkan diri dalam forum resmi tidaklah mudah. Selain dibutuhkan keberanian dan kemampuan berbicara di muka umum, dibutuhkan juga pengetahuan kebahasaan yang cukup, serta latihan terus –menerus. Agar dapat memperkenalkan diri dengan baik, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.   Menggunakan kata sapaan secara tepat dan efektif, tidak berlebihan
Sapaan yang digunakan harus tepat sesuai dengan orang-orang yang hadir. Jika yang hadir lebih tua dari kita, kita bisa menggunakan Bapak-bapak/Ibu-ibu, jika yang hadir sebaya dengan kita, kita menggunakanSaudara-saudara atau Teman-teman. Selain tepat, sapaan yang digunakan juga harus efektif dan tidak berlebihan. Para Bapak-bapak, para Ibu-ibu, para hadirin adalah penggunaan yang tidak efektif. Sapaan yang lebih efektif adalah Bapak-bapak, Ibu-ibu, hadirin.

b.   Menggunakan pilihan kata secara tepat
Ketepatan dalam menggunakan kata akan menjadikan informasi yang kita sampaikan lebih jelas dan berkesan.
Cermati contoh berikut :
1)     Saya pun aktif di OSIS sebagai humas (tepat)
Saya pun sibuk di OSIS sebagai humas (kurang tepat)
2)    Terlebih dulu, saya akan memperkenalkan diri (tepat)
Terlebih dulu, aku akan memperkenalkan diri (kurang tepat)

c.    Menggunakan struktur kalimat secara benar
Struktur kalimat yang benar adalah yang unsur-unsurnya lengkap. dengan unsur-unsur yang lengkap, kalimat akan mudah dipahami para pendengar.
contoh :
1)    Nama saya Mery Astiti (lengkap)
Nama Mery Astiti (tidak lengkap)
2)   Saya bertugas sebagai humas (lengkap)
Saya humas (tidak lengkap)

d.  Memperhatikan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
Dalam ragam bahasa lisan, unsur-unsur ekspresi, intonasi, nada, dan gerak-gerik muncul dan mendukung terhadap pemahaman atau maksud yang ingin disampaikan (Erwan Juwara, 2009 : 3) . Oleh karena itu dalam berbahasa lisan harus memperhatikan hal-hal berikut:
1)     Lafal, berkaitan dengan bagaimana kita mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan benar. Dalam melafalkan bunyi bahasa harus jelas, tidak boleh tertukar dengan bunyi-bunyi bahasa lain. Misalnya p dengan b, t dengan d, o dengan u, dan lain-lain. Miasalnya kita mengucapkan republik atau repoblik, Indonesia atau Endonesia, Bogor atau mbogor, dan lain-lain.
2)    Tekanan, berkaitan dengan keras lembutnya ucapan. Hal yang penting dan memiliki makna tersendiri perlu dilafalkan dengan tekanan keras, sedang bagian yang kurang penting cukup dilafalkan dengan lembut. Kalimat yang sama, jika diberikan tekanan pada bagian yang berbeda, maka akan berbeda pula maknanya. Perhatikan kalimat-kalimat berikut :
a.    Profesor Sanjaya ini adalah alumni dari Universitas Indonesia.(bukan profesor yang lain)
b.    Profesor Sanjaya ini adalah alumni dari Universitas Indonesia. (bukan universitas yang lain)
3)    Intonasi, berkaitan dengan naik turunnya lagu kalimat. Penggunaan intonasi sangat penting karena akan membuat pembicaraan lebih menarik dan berkesan, tidak monoton. Dengan intonasi yang berbeda, kalimat yang sama bisa berbeda pula maknanya. Hal ini sebagaimana yang tampak pada kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah.
4)    Jeda adalah perhentian, baik jeda sementara maupun jeda tetap ketika kita sedang berbicara. Jeda dapat digunakan untuk mengatur napas dan mengatur pembicaraan, terutama untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang panjang sehinga tidak terkesan ngos-ngosan. Ketika memberikan penjedaan haruslah tepat yaitu harus mempertimbangkan kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Penjedaan yang kurang tepat akan merancukan makna kalimat.
Contoh :
Seperti yang telah saya bacakan dalam susunan acara di awal/ acara yang berikut ini/ merupakan acara pokok yang telah kita tunggu/ yakni ceramah tentang bahaya Narkoba  /yang akan disampaikan oleh Dr. Aryanti Setyaningrum /yang sekarang telah hadir di hadapan kita//

e.    Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat yang efektif memiliki ciri  jelas, tidak berlebihan, logis, dan tidak terkontaminasi. Kalimat dikatakan jelas apabila mudah dipahami orang lain, tidak ambigu atau menimbulkan penafsiran ganda. Kalimat yang tidak berlebihan adalah kalimat yang singkat atau tidak bertele-tele. Kalimat yang logis adalah kalimat yang bisa diterima akal.  Sedangkan kalimat yang tidak terkontaminasi adalah kalimat yang tidak mengalami kerancuan.  Kerancuan adalah  pencampuradukan bentuk bahasa dalam konsruksi yang satu dengan bentuk dalam konstruksi yang lain sehingga menghasilkan konstruksi yang salah.
Agar lebih jelas perhatikan kalimat-kalimat berikut :
1)    Dalam seminar kali ini akan membahas masalah kenakalan remaja .(tidak jelas)
Dalam seminar kali ini kita akan membahas masalah kenakalan remaja.(jelas)
2)   Saya sebagai moderator sangat berterima kasih sekali atas partisipasi Bapak-bapak dan ibu-ibu semua.(berlebihan).
Saya sebagai moderator sangat berterima kasih atas partisipasi Bapak dan Ibu semua.(lebih singkat)
3)   Waktu dan tempat saya persilakan. (tidak logis)
Kepada Bapak Wibisono saya persilakan. ( logis)
4)   Cerpen-cerpen karya Ibu Saskia ini semakin hari semakin banyak disukai orang.(rancu).
Cerpen-cerpen karya Ibu Saskia ini hari demi hari banyak disukai orang.(efektif)
Cerpen-cerpen karya Ibu Saskia ini semakin lama semakin banyak disukai orang.(efektif)

f.    Memperhatikan vokal, gerak, dan mimik
Vokal berkaitan dengan cara mengucapkan kata atau kalimat. Kata atau kalimat harus diucapkan dengan jelas dan tepat.
Beberapa tips untuk melatih teknik vokal yang baik, yaitu:
1)    Tarik nafas panjang secara perlahan - lahan lewat hidung, tahan nafas di diafrakma atau perut sebentar, hembuskan perlahan - lahan lewat mulut. Ulangi kegiatan ini sebanyak mungkin.
2)   Ulangi kegiatan di atas tetapi pada saat menghembuskan nafas keluarkan bunyi vokal a - a - a - a - a ( sepanjang nafas ). Ulangi lagi, lalu keluarkan bunyi u - u - u - u - u dan seterusnya untuk vokal - vokal lain.
3)   Ulangi kegiatan tersebut tetapi keluarkan bunyi suku kata ka, ki, ku, ke, ko, dan lain - lain.
4)   Ulangi kegiatan tersebut tetapi keluarkan bunyi suku kata, misalnya, kaka, lala, lalu, cuka, kaku, sasa, dan lain – lain.
5)   Terakhir lakukan lagi kegiatan tersebut tetapi keluarkan dengan mengucapkan kalimmat dalam satu helaan nafas ditambah tekanan, tempo, nada, intonasi yang baik. 

Pada saat berbicara di depan orang banyak apalagi dalam forum resmi biasanya gugup. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena kita tidak menguasai materi, karena tidak terbiasa. Karena tidak fasih berbahasa lisan dan lain sebagainya. Untuk itu, ketika kiata ingin berbicara di depan umum kita harus melakukan persiapan yang matang, seperti membaca dan menguasai atau menambah wawasan tentang materi yang akan kita sampaikan, berlatih teknih vokal yang baik, berusaha mempelajari dan meningkatkan kemampuan berbicara atau berbahasa lisan dengan baik.
Tips untuk menghilangkan kegugupan, diantaranya adalah:
a.    Sebelum naik panggung atau ke depan pentas berdoalah terlebih dahulu. Melangkah ke depan dengan percaya diri walau mungkin jantung Anda berdebar kencang.
b.    Setelah di depan pentas, tariklah nafas panjang - panjang lalu pandanglah audiens mulai dari sisi kanan, tengah sampai sisi kiri selintas sambil tersenyum,
c.    Kemudian ucapkan salam kepada audiens secara jelas, lantang, tegas, dengan tempo yang tidak terlalu cepat. Pada saat ini usahakan wajah tetap tersenyum dan pandangan ke arah audiens. Dengan ini audiens pasti menjawab salam Anda dan dalam hal ini secara tidak disadari Anda telah menarik perhatian audiens. Setelah ini pasti kepercayaan diri akan bertambah dan sedikit demi sedikit kegugupan Anda akan menghilang. 

g.    Menggunakan Bahasa Baku Pada saat memperkenalkan diri atau orang lain
Bahasa Baku Pada saat memperkenalkan diri atau orang lain dalam forum resmi tentu saja kita harus menggunakan bahasa indonesia yang baku atau formal. Ragam bahasa baku atau formal ini mempunyai ciri sebagai berikut :
a.    Memiliki kemantapan dinamis, maksutnya ragam bahas ini mempunyai kaidah dan aturan yang tetap. Tetapi, kemantapan ini tidak kaku melainkan cukup luwes. Sehingga memungkinkan perubahan - perubahan yang bersistem dalam perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang makin modern.
b.    Memiliki sifat kecendikiaan. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf dan satuan bahasa lainnya mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
c.    Memiliki proses penyeragaman kaidah baik dari pemilihan dan penulisan kata, tanda baca, struktur kaliamat, dan lain - lain. 

Bahasa Baku memiliki empat fungsi yaitu:
a.    Fungsi pemersatu
b.    Fungsi pemberi kekhasan
c.    Fungsi pembawa kewibawaan
d.    Fungsi sebagai kerangka acuan 

Ciri-ciri bahasa baku
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah
Contoh :
Baku                   Tidak baku
Saya                      -        gue
Merasa                  -        ngerasa
Ayah                     -        bokap
Dimantapkan          -        dimantapin

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
Contoh :
Baku                    Tidak baku
Banyak guru           -        banyak guru-guru
Itu benar              -        itu adalah benar
Kesempatan lain     -        lain kesempatan

3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
Contoh :
Baku                   Tidak baku
Bagaimana              -        gimana
Begitu                   –        gitu
Tidak                    -        nggak/gak
Menelpon               -        nelpon

4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit
Contoh :
Baku                               Tidak baku
Ia mendengarkan radio              -      ia denganrkan radio
Anak itu menangis                      -      anak itu nangis
Kami bermain bola di lapangan    -      Kami main bola di lapangan

5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
Contoh :
Baku                          Tidak baku
Sehubungan dengan          -        sehubungan
Terdiri atas/dari            -        terdiri
Seorang pasien                -        seseorang pasien
Dan lain sebagainya          -        dan sebagainya
Siapa namamu ?               -        siapa namanya?

6. Tidak mengandung makna ganda, tidak rancu (ambigu)
Contoh :
Baku                                        Tidak baku
Menghemat waktu                               -        mempersingkat waktu
Mengatasi berbagai ketinggalan          -        mengejar ketinggalan

7. Tidak mengandung arti pleonasme (penggunaan kata yang berlebihan)
Contoh :
Baku                    -     Tidak baku
Para juri                          -        para juri-juri
Mundur                           -        mundur ke belakang
Pada zaman dahulu          -        pada zaman dahulu kala
Hadirin                           -        para hadirin

8. Tidak mengandung hiperkorek
Contoh :
Baku              -     Tidak baku
Khusus                  -        husus
Sabtu                   –        saptu
Syah                     -        sah
Masyarakat           -        masarakat
Akhir                    -        ahir


DAFTAR PUSTAKA:
H, E. Kusnadi, Andang Purwoto dan Siti Aisah. 2009. Belajar Efektif Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Juwara, Erwan, Eriyandi Budiman dan Rita Rochayati. 2009. Berbahasa Indonesia dengan Efektif 1 untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar