Jumat, 03 Juni 2016

PUISI "CINTA DALAM DIRI"

CINTA DALAM DIRI
Karya Wawan Eko Yulianto

Cinta dalam diri 
Jangan kau sumbang dalam diri
Sesal dalam diri
Jangan kau simpan dalam diri
Kemarahan dalam diri
Jangan kau luapkan dalam emosi
Bukan karena kau tidak baik padaku
Bukan karena kau tidak perhatian padaku
Bukan karena kau tidak sayang padaku
Tetapi karena aku punya kekurangan
Karena aku punya kelemahan
Karena aku kurang bersyukur
Dan karena aku sebatas diriku
Diri dalam hati
Hati dalam jiwa
Jiwa dalam cinta
Dan kurenggut diriku dalam cintamu
Sehingga kau tau bagaimana aku.
Sunyi senyap lenyap dalam bumi
Dan cintaku tertinggal untukmu.

Balikpapan, 20 Mey 2013

PUISI "RUANG KEINDAHAN"

RUANG KEINDAHAN
Karya Wawan Eko Yulianto

keindahan tak selalu seindah pandangan....
pandangan tak selalu seindah bayangan......
bayangan tak selalu seindah harapan....
harapan tak selalu seindah kenyataan, 
tapi kebahagiaan adalah keiklasan hati untuk bersyukur, menerima,mencoba dan berusaha.

PUISI "KARTU NAMA"

KARTU NAMA

Tuhan
andai aku bertemu lagi denganmu, 
aku pasti tersipu menyebut namamu
karena tanpa ragu, 
engkau menyebut namaku,
dengan keramahan dan ejaan yang sempurna.
Tuhan terima kasih engkau masih menyimpan kartu namaku.
{sejarah lari tergesa}

PUISI " MELEWATI WAKTU "

Karya : Wawan Eko Yulianto
senja mendahului malam
jauh tak tampak dari perbatasan
hilang sejenak kenang
bintang-bintang memburu kenangan tak terhempas dan tercapai,
kemarin masih ada berbagai tawa dan hura
sekejap kini tak terlihat lagi
cinta juga hilang menarik kegelapan mengundang kebimbangan kepada siapa
kemarin dia masih bersama Tono,Budi,Joko,
kini tak Ono Tak Budi Tak Bagus
kemarin bermain layang-layang, petak umpet, dan cerdas cermat
kini melayang lepas dari talinya
kini tak bisa lari mencari tempat sembunyi
kini tak cerdas dan tak cermat menempatkan dirinya
kemarin telah disiakan
sekarang bagaimana......
Balikpapan, 6 Juni 2011

Kamis, 02 Juni 2016

FILOSOFI ANGKA BAHASA JAWA

FILOSOFI ANGKA BAHASA JAWA

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :
21 Dua Puluh Satu, 
22 Dua Puluh Dua,...s/d
29 Dua Puluh Sembilan.
Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji, 
Rongpuluh Loro, dst; melainkan 
Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur. 

Di sini terdapat satuan LIKUR 
Yang merupakan kependekan dari (LIngguh KURsi), artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; 

Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.